Don't Judge a Book by It's Cover
Pernah dengar ungkapan itu? Kalau pernah dengar, pasti pernah mikir tepat nggak nya ungkapan itu di kehidupan kita sehari-hari. Seperti kata ungkapan itu, yang kurang lebih kalau dimasukkin ke otak artinya adalah jangan ngelihat sesuatu dari luarnya aja. Dari situ, kita pasti merasa kalau ungkapan itu memang bener, tapi kadang-kadang merasa juga kalau ungkapan itu ada nggak benernya....
Gini, analogikan aja ungkapan itu sama kejadian ketemu orang baru. Kadang-kadang kita udah ngasih cap ke seseorang apakah orang itu baik, judes, annoying, dan macem-macemnya, padahal kita baru pertama kali ketemu sama orang itu. Kenapa cap-cap tadi bisa muncul?
Menurutku sih, kata kuncinya ada di penampilan orang itu. Istilahnya sih first impression, gimana cara dia meng-cover dirinya yang sebenarnya di hadapan orang lain, sehingga yang pertama kali keliatan ya cover luarnya. Kalau cap yang kita kasih ke orang itu baik dan aslinya orang itu memang baik ya nggak papa, tapi kalau yang terjadi sebaliknya?
Nah, disini nggak bisa dipungkiri kan kalau nggak selamanya ungkapan don't judge a book by it's cover itu bener. Jadi, menurutku agak fake ya kalau ada yang bilang penampilan itu nggak penting. Karena pada dasarnya ya sebelum kamu kenal sama seseorang, kamu bakal nunjukin siapa diri kamu ya lewat covermu itu tadi. Kalau cover mu nggak bagus, ya orang bakal male buat kenal lebih deket sama kamu.
Kesannya jahat, ya? Tapi ya itu kenyataannya. Memang sih, nggak semua orang gitu, tapi lebih banyak yang gitu daripada nggak. Jadi, kalau ada cowok atau cewek pas cari pacar ada yang bilang kalau fisik itu nggak penting, menurutku fake ya, soalnya ya balik lagi ke kenyataannya, ketika dia dikenalkan ke dua orang dimana satunya punya cover yang lebih bagus dari yang lain, pasti dia bakal milih yang covernya lebih bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar