Senin, 15 April 2013

Kemungkinan

Bagaimana jika jalan di depan buntu? Bagaimana jika tak ada kesempatan buatku untuk berputar? Bagaimana jika ketika aku kembali semua sudah tak sama lagi? Bagaimana jika............. ah masa bodoh dengan bagaimana. 

Mengapa selalu memikirkan kemungkinan jika tanpa memikirkannya pun kemungkinan itu selalu muncul?Mengapa harus takut pada kemungkinan padahal kamu tahu jika terus takut kamu tak akan melangkah?

Seperti menonton Deddy Corbuzier bermain sulap, kemungkinan selalu mengeluarkan kejutan. Bukankah manusia suka kejutan? Kejutan akan terasa menyenangkan jika apa yang muncul di dalamnya sesuai dengan ekspektasi si penerima. 

Kemungkinan juga begitu. Manusia akan merasa senang jika kemungkinan yang di dapatnya sesuai dengan apa yang diharapkannya. Tapi sekali lagi, jika hanya memikirkan kemungkinan tanpa mau bergerak, apa mungkin kemungkinan yang diinginkan muncul? Bukankah sebaiknya kita bergerak untuk menciptakan kemungkinan-kemungkinan yang kita harapkan?

Doraemon

Kamu tahu, aku selalu membayangkan memiliki doraemon. Bukan untuk memintanya mengeluarkan alat yang bisa membuatku kurus seketika atau untuk melawan teman yang suka membully seperti Giant. Aku berharap Doraemon bisa membantuku meminjamkan baling-baling bambunya padaku. Agar aku bisa terbang dan pergi kemana saja. Tanpa perlu bingung mau naik apa atau diantar siapa.

Selain baling-baling bambu, aku berharap dia mau mengeluarkan pintu kemana saja miliknya. Aku ingin pergi ke belahan bumi manapun tanpa perlu mengeluarkan biaya. Hanya tinggal melewati pintu merah jambu itu, aku sudah bisa berada di dimensi ruang yang lain.

Namun sayangnya Doraemon hanya ada di kartun minggu pagi dan di lembaran komik yang aku baca. Doraemon hanya mahluk khayal ciptaan Fujiko Fujio yang hidup pada abad ke 22. Aku tetap  harus tergantung pada bemo, taksi, dan Bapak yang mengantarku kemana-mana. Terlalu sayangnya Bapak padaku membuatku hanya bisa menjadi penumpang yang menebeng kemana-mana.

Ah, seandainya Doraemon benar-benar ada..........

Jumat, 12 April 2013

Sempurna

"Sempurna itu punya Tuhan. Kita manusia cuma harus lebih sering bersyukur biar ngerasa cukup dan sempurna."