Minggu, 04 April 2021

Thank You

 


I wish to have a beautiful journey

A quiet wave so I don't end up sinking

A year full of happiness

But

Life isn't all rainbows and unicorns

Is a huge box that full of surprises

Sometimes you got chocolate but another time you got wasabi

One day you walk on a flower path, but another day you got your feet bleeding because of the thorn

You shold always ready

Because it's like riding a roller coaster

You're up then you're down

The wave is far from quiet

But thank you

Thank you for keeping swim

And keep walking

Although it's hard.

So, instead for hoping rainbow all day,

I wish you to have stronger body and mind

That you could face all of the hardship till the end

Jumat, 26 Maret 2021

Inspired by #ep. 1 : Day6-I Would

Jadi, aku berencana bikin tulisan-tulisan yang terinspirasi dari lagu. Eh, ga cuma lagu ding. Kalau misal lihat artis atau orang-orang yang terkenal ya gapapa lah. Episode pertama ini inspirasinya dari lagunya Day6 : I would. Ya silakan didengarkan lagunya dan dibaca tulisannya, semoga suka! 




 "Aku minta maaf............" 

"Buat apa? I don't need your apologies, yang udah yaudah."

"Maaf, udah pergi gitu aja.........."

"Aku tuh nggak butuh permintaan maaf. Kamu tahu ga sih, sampai sekarang aku bertanya-tanya, aku kenapa, did I make a mistake?" 

"No...you don't." 

"Then why you leave that day? Aku berhak tahu alasan kamu ya."

"Bukan salah kamu. Kamu nggak pernah salah. Aku yang salah.................."

[sigh] Ia mendengus, berusaha tetap tenang. Tangannya menggantung di udara, seakan ingin mengusap wajahnya frustasi. Namun diurungkannya. 

"Ini nih. Kamu selalu muter-muter, nggak pernah menyelesaikan masalah. Semua aja disimpan sendiri. Ya mana aku tahu apa yang kamu rasain."

Aku berusaha menahan air mataku. Semua yang dikatakannya benar. I never try to change myself. I'm too afraid to be hurt, so I run instead of fixing the problem. 

"Aku tahu aku salah........ aku lari. Aku nggak pernah cerita aku kenapa. Tapi.....itu karena aku nggak tahu aku kenapa. Aku masih berusaha buat cari tahu, dan aku nggak mau ngajak orang lain masuk kalau aku belum beres sama diriku. I'm sorry."

"Kamu tahu, aku selalu berusaha buat ngertiin kamu. Kalau kamu ga mau ketemu, aku nggak masalah. Nggak pernah ngehubungi juga nggak masalah. Tapi kamu harusnya bilang. Biar aku berhenti. Bukan tiba-tiba pergi......."

Ia terdiam, sebelum tiba-tiba melanjutkan

"Kamu tahu, dalam menyelesaikan masalah orang bisa aja lari, atau menghadapinya. Kalau lari, mungkin dia akan tenang saat itu, tapi buat seterusnya? Karena masalahnya nggak selesai, cuma dihindari, ya suatu saat masalahnya bakal kembali. Kalau dihadapi, mungkin akan sakit saat itu, tapi bakal langsung tahu gimana hasilnya. Kalau gagal ya dicoba lagi." 

"Kayak kamu sekarang ini. Kamu dulu lari, tapi sambil bawa masalah di pundakmu. Hidupmu jadi nggak tenang. Aku nggak pernah butuh permintaan maaf. Tapi mungkin kamu yang butuh minta maaf. Karena kamu merasa salah, kamu membawa masalahmu kemana-mana. Akhirnya mau nggak mau kamu harus menghadapi aku lagi. Buat minta maaf. Biar kamu tenang." 

Air mataku menetes. He is right. I'm the one who need this. 

"Maaf.................Aku tahu ini semua udah basi. Kamu benar. Aku nggak pernah tenang. Aku terus-terusan merasa bersalah."

"It's okay. Terima kasih sudah berani minta maaf. Aku akuin, awalnya memang nggak mudah buat menerima apa yang kamu lakukan. Tapi lama-lama aku nggak papa. I'm happy right now. I hope you find your happiness too. Semoga kamu bisa segera tahu maumu apa." 

"Thank you....................can we......can we be friend again?"

"Ya iya lah! Good luck buat rencana-rencanamu selanjutnya ya!"

Ia pergi. Seharusnya aku lega karena tak lagi terikat dan merasa sesak. Tapi entah, terlalu banyak ruang yang tersisa. I know, leaving him was the biggest mistake I made. If I could turn back time, I will make him happy..........


Rabu, 06 Januari 2021

Perihal mencintai dan dicintai

 02.01.21

Selama ini aku bertanya-tanya, aku kenapa. Apa yang salah dari aku. 

I always want to be loved. Aku selalu merasa bahwa tidak ada orang yang benar-benar menyayangiku. 


Setahun kebelakang aku terus-menerus berpikir apakah aku memang tidak layak, apakah memang aku tidak diinginkan? Kemudian salah seorang temanku mengatakan bahwa ia ingin menjadi sepertiku. 

Aku tak tahu mengapa ia begitu, apa yang ia lihat dariku?


Menarik mundur kebelakang, teman-temanku mempercayakan aku dengan jabatan yang aku sendiri tidak pernah berfikir bahwa aku pantas berada disana. 

Pun sampai sekarang aku masih bertanya-tanya mengapa aku. 

Aku kemudian sadar, ternyata aku tidak benar-benar mencintai diriku sendiri. 

I always pushed people away because I don’t think I deserve them. I am afraid that one day they will leave me, so I decide to leave first. 

Aku selalu menginginkan afeksi dari orang lain, tapi setelah itu aku pergi, karena aku berfikir bahwa aku tidak layak mendapatkannya. 

Aku berharap aku bisa melihat diriku seperti orang lain melihatku. Bahwa aku pantas untuk dicintai. Karena aku tahu bahwa sebelum kita bisa menerima cinta dari orang lain, yang terpenting adalah mencintai diri kita sendiri. 


Ps: I’m still trying to love my self!