Sabtu, 22 Juni 2013

no offense

Sempurna itu relatif ternyata ya...
Bukan sempurna aja sih mungkin. Bagus lebih tepanya menurutku. Jadi, sesuatu dianggap bagus sama seseorang itu relatif.

Mungkin kalau barang yang dianggap bagus sama orang itu relatifnya tergantung selera masing-masing. Tapi kalau masalah bagus di nilai, relatifnya karena apa? Ada yang karena memang orangnya nggak gampang puas, cita-cita mereka sangat tinggi dan membutuhkan nilai yang tinggi, atau tuntutan dari orang tua dan orang-orang sekitar.

Gini, sebetulnya aku nulis ini gara-gara capek aja sama orang-orang yang nilainya menurutku sudah sangaaaaat bagus (ini karena nilaiku memang pas-pasan) tapi dia tetap bersedih gara-gara menurutnya nilainya jelek. Awalnya, reaksiku ketika mengetahui ini ya cuma narik nafas, terus mbatin. Berdoa dalam hati, minta sama Allah SWT buat nuker nilainya sama nilaiku. Biar mereka ngerti gimana rasanya dapet nilai yang pas-pasan. Soalnya ya, ketika mereka mengeluhkan hal-hal seperti itu, apalagi di sosial media, banyak hati yang tersakiti. Akan banyak orang yang akan merasa 'yaampun...nggak ngerti ta yang disini sudah mati-matian tapi nilainya segitu-gitu aja.

Tapi, setelah dipikir-pikir, mungkin nggak sepenuhnua mereka salah. Mungkin mereka adalah orang-orang dengan grade tinggi yang harusnya dengan keluhan mereka yang seperti itu membuat orang-orang yang prestasinya kurang bagus untuk bersemangat dan akhirnya jadi mikir 'yang nilainya lebih bagus dari aku aja masih pengen bagus lagi, aku juga nggak boleh kalah ini berarti'.

Jadi sekali lagi, buat yang merasa nilainya diambang batas kematian, berterima kasihlah pada orang-orang yang tuntutan nilainya tinggi, soalnya dengan gitu kamu jadi malu, dan nggak pengen merasa duuh yang nilai segitu aja masih kurang, yaapa aku. Tapiiii, buat yang nilainya sudah bagus, tapi masih merasa kurang, pliis jangan banyak mengeluh. Karena, sekali lagi, dibalik kelihanmu, banyak tarikannafas dari orang-orang yang jauh dibawahmu. Dan yang paling penting buat yang nilainya diatas atau dibawah, tetap berusaha buat bersyukur dan...tetap semangat!!

Minggu, 16 Juni 2013

Sebut saja aku bodoh. Katakan saja aku tolol.
Kamu benar, selama ini aku salah.
Ingin rasanya aku berdiri di pinggir tebing, kemudian berteriak sekeras-kerasnya. Tapi kamu tahu, kan aku takut ketinggian. Jadi kuurungkan saja niat itu. Mungkin aku akan menggantinya dengan menaiki rollercoaster atau kora-kora dan kemudian berteriak sejadi-jadinya.

Benar katamu, ada kalanya ketika seseorang mengatakan bahwa dia akan memejamkan matanya setelah kamu terlelap, mengirimkanmu ucapan selamat tidur, atau membuatmu melengkungkan senyum dengan pesan-pesannya sebetulnya tidak benar-benar berniat membuatmu tersenyum. Kamu yang harus tahu diri. Begitu kan?

Harusnya aku begitu. Aku harus tahu diri. Seandainya saja waktu itu aku punya pegangan, pasti aku tidak akan melayang terlalu jauh seperti ini.
Mungkin kamu benar, aku harus cepat-cepat cari pijakan. Cepat-cepat turun sebelum jatuh dari tempat yang sudah terlalu tinggi.
Baiklah aku menurut. Aku sudah turun, aku sudah menemukan tanah untuk berpijak. Walaupun lukaku banyak, tapi kamu senang kan setidaknya aku tidak terluka parah?

Sekarang kemarilah, aku ingin bertanya padamu 'Apakah salah jika kita terlalu mengharapkan sesuatu dari seseorang?'

Jumat, 14 Juni 2013

(Sweet) Seventeen ?

Kata orang sih, 17 tahun itu spesial. Tapi, ku nggak tau apa spesialnya angka 17. Kata mereka lagi soalnya 17 tahun itu cuma sekali seumur hidup. Tapi menurutku setiap tahun ya cuma sekali seumur hidup. Kata mereka lagi sih 17 tahun itu dimana kita sudah dianggep dewasa. Menurutku lagi sih, nggak semua yang 17 tahun itu tepat untuk dikasih kepercayaan menyandang status dewasa :)))) 

Jadi intinya, 17 tahun itu ya biasa aja kok. Kamu nggak perlu minta pesta mewah di balroom gede yang undangannya orang sekampung. Yang kamu perluin cuma orang-orang yang tulus sayang sama kamu yang mau ngelewatin hari ulang tahunmu bareng-bareng. Orang yang tulus ngasih doanya biar kamu bisa lebih baik. Karena, orang-orang itu, sekalipun kamu nggak pernah minta, bisa aja ngasih kamu kejutan-kejutan kecil yang justru itu bisa ikin kamu merasa.....berarti :")))))))

bersama cewe cewe canteq

wohooo terimakasiih :"")

mbar elek

 Kemudian, kejutannya lagi adalah ketika, kakak laki-lakimu yang sangat tidak so sweet dan tidak pernah mengucapkan ucapan ulang tahun secara panjaang, mengechatmu dengan doanya yang so sweet. Kemudian adikmu tiba-tiba pulang telat sehabis les, dan ternyata itu karena membelikanmu hadiah.... :''')))))))))))))))

Terimakasih untuk semua doa dan perhatiannya. Maaf tidak bisa membalasnya..... Maaf untuk postingannya yang telat.... Andin sayang kaliaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan 

Andin, 17 tahun lebih 2 bulan  lebih 11 hari 

Rabu, 12 Juni 2013

Sebentar Lagi ...

Jadi ceritnya lagi iseng pake laptop Mas, terus pas buka-buka folder, nemu foto-foto lebaran tahun 2011. Sempet tarik nafas, terus mikir cepet banget udah mau ramadhan lagi...rasanya baru kemaren. Tapi jujur, nulan Ramadhan emang paling paling ditunggu-tunggu. Nggak ngerti kenapa, aku suka sama suasana ramadhan. Sahur bareng, buka bareng, ngabuburit. Semua muanya. Habis itu lebaran.. Senang senaaaaaang sekaliii...............Bisa mudik.. Sungkem sama mbah, kumpul sama saudara-saudara......

Niatnya sebenernya nulis post ini cuma mau share foto takbiran di desa sih....

lucunyaaa :#

ngapain dek?

bawa obor

berjalan beriringan


Jadi cara mereka takbiran sih sebenernya nggak jauh beda sama di sini. Sama kayak kita, mereka jalan berkelompok gitu bawa obor dan mengumandangkan takbir tentunya. Tapi mungkin di desa lebih sepi sedikit menurutku. Mungkin karena pas itu lebarannya nggak bareng, jadinya pada nggak serempak juga takbirannya, terus tau sendiri kan di desa itu penduduknya juga nggak gitu banyak, jadi kalau beda-beda gitu, makin gk kedengeran pula takbirannya karena mereka sendiri-sendiri. 

oiyaaa... yang beda itu juga mereka jalan dibelakang pickup yg ngangkut bedug, terus pick upnya dihias, dikasih rumah-rumahan gitu.. Jadi lucuuu!!! Tapi jarak jalannya mereka jauuuuh banget. Jadi mereka jalan dari desa asalnya terus keliling teruuuus sampe notok ga ngerti sampe mana,terus balik lagi...... 

Kalau ngelihat orang takbiran, jadi inget dulu pas SD pernah ikut takbiran di masjid deket rumah, bareng-bareng temen se TPA. Biarpun jalan jauh, seneng soalnya bareng-bareng. Habis itu dapet jajan pula :DD